Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Nahwu dan Shorof

perbedaan nahwu dan shorof

Selamat datang di blog kami Akademi Bahasa Arab, sebuah blog yang mengulas tentang bahasa arab yang meliputi nahwu,sharaf, mufradat, percakapan bahasa arab (muhadatsah), dan lain sebagainya. Kami akan memulai pembahasan dengan menguraikan perbedaan antara nahwu dan shorof sebagai pendahuluan, sebelum kami membahas materi-materi lainnya.

Sebelum masuk ke inti pembahasan, terlebih dahulu kami ingin menyampaikan tujuan kami membangun blog ini adalah untuk memudahkan para pelajar atau orang-orang yang tertarik belajar bahasa arab untuk mendapatkan materi-materi pelajaran bahasa arab dimanapun dana kapanpun.

Karena sebuah website bisa diakses dimanapun dan kapanpun selama terhubung dengan jaringan internet. Jadi kapanpun dan dimanapun seseorang ingin membaca materi materi pelajaran bahasa arab bisa langsung membukanya tanpa harus menunggu membeli buku pelajaran bahasa arab atau harus masuk sekolah atau kuliah terlebih dahulu.

Mempelajari bahasa arab, berarti kita mempelajari banyak cabang ilmu yang berkaitan dengannya. Setidaknya ada 13 cabang ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Musthafa Al Ghulayaini yang kami kutip dari wikipedia.com :

Ilmu Sharaf

Ilmu I’rab (Ilmu Nahwu)

Ilmu Rasam (tulisan)

Ilmu Ma’ani

Ilmu Bayan

Ilmu Badi’

Ilmu ‘arud

Ilmu Qawafi

Ilmu Menyusun Syair

Ilmu Insya’ (mengarang)

Ilmu Khithabah (retorika)

Ilmu Sejarah Kesusastraan

Ilmu Matan Bahasa

Diantara cabang-cabang ilmu bahasa arab di atas, yang paling berhubungan dengan penggunaan bahasa arab sehari hari adalah ilmu sharaf dan ilmu I’rab atau ilmu nahwu.

Jadi nahwu dan shorof adalah 2 ilmu yang berbeda, bukan sebuah satu kesatuan. Ilmu nahwu fokus ke perubahan akhir suatu kata, sedangkan shorof fokus ke perubahan kata. Perhatikan perbedaan nahwu dan shorof dari contoh berikut ini:

Contoh Penerapan Ilmu Nahwu

جَاءَ مُحَمَّدٌ

1

Muhammad telah datang

رَأَيْتُ مُحَمَّدً

2

Aku telah melihat muhammad

مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ

3

Aku telah melewati muhammad

 

Perhatikan ketiga contoh di atas. Kata yang berwarna merah “Muhammad” kadang berharakat dhammatain, kadang berharakat fathatain, dan kadang berharakat kasratain. Hal tersebut terjadi karena “Muhammad” Menempati kedudukan yang berbeda-beda dalam ketiga kalimat (jumlah) di atas.

Dimana pada contoh pertama ia menempati kedudukan fa’il (subyek/pelaku) sehingga ia beri’rab rafa’ dengan tanda dhammahatau dhammatain. Kemudian pada contoh kedua ia menempati kedudukan maf’ul bih (obyek) sehingga ia beri’rab nashab dengan tanda fathah atau fathatain. Dan pada contoh ketiga ia menempati kedudukan isim majrur sehingga ia beri’rab jar dengan tanda kasrah atau kasratain. Semua pembahasan diatas dibahas dalam ilmu nahwu atau menjadi bahasan ilmu nahwu.

Contoh Tashrif

Fi’il Madhi

قَرَأَ

1

Fi’il Mudhari’

يَقْرَأُ

2

Isim Masdar

قُرْآنًا

3

Isim Fa’il

قَارِءٌ

4

Isim Maf’ul

مَقْرُوْءٌ

5

Fi’il Amr

اِقْرَأْ

6

Isim Zaman Dan Makan

مَقْرَأٌ

7

 

Contoh Penerapan Ilmu Sharaf

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ

1

Muhammad telah membaca al Qur’an

يَقْرَأُ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ

2

Muhammad sedang membaca al Qur’an

اِقْرَإِ الْقُرْآنَ

3

Bacalah al Qur’an

 

Perubahan kata قَرَأَ menjadi يَقْرَأُ dan kemudian menjadi اِقْرَإِ ini dibahas dalam ilmu sharaf. kata قَرَأَ adalah shighat fi’il madhi, kemudian kata يَقْرَأُ adalah shighat fi’il mudhari’ dan kata اِقْرَإِ adalah shighat fi’il amr.

kata قَرَأَ berwazan tsulasi mujarrad yaitu yang tersusun dari 3 huruf asli, bukan tanbahan.

Jadi sudahkah kalian bisa membedakan perbedaan nahwu dan sharaf? Semoga saja kalian sudah bisa membedakan keduanya setelah membaca penjelasan yang kami uraikan di atas.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Nahwu dan Shorof"