Pengertian Isim, Tanda Tandanya, dan Contohnya
Pada artikel ini saya akan membahas tentang isim, yakni pengertian isim, contoh isim, dan tanda tanda isim. Artikel ini merupakan pembahasan lanjutan dari artikel sebelumnya tentang pembagian kata dalam bahasa arab, dimana kita telah mengetahui bahwa kata dalam bahasa arab ada 3 macam, yakni isim, fi’il dan huruf. Dan pada artikel ini kita akan mengupas tuntas tentang macam yang pertama yakni isim.
Pengertian isim
Jika kita memakai bahasa yang mudah dipahami, isim
adalah kata benda. Jadi “meja”, “kursi”, “papan tulis”, dan lain sebagainya
adalah tergolong kata isim.
Namun jika kita mengikuti pengertian isim yang dibuat
para ulama bahasa, isim adalah kata yang menunjukkan
sebuah arti, dan ia tidak terikat dengan waktu. Atau versi arabnya adalah:
الإسم هو كلمة دلت على معنى و لا تقترن بزمن
Artinya: “Isim adalah kata yang menunjukkan sebuah arti, dan ia tidak terikat dengan waktu”
Contoh isim
Isim tidak hanya
kata benda saja, tapi mencakup semua kata selain kata kerja dan kata huruf.
Baik itu kata sifat, nama orang, nama hewan, nama tempat, benda-benda mati, dan lain sebagainya. Perhatikan contoh isim berikut
ini:
muhammad |
مُحَمَّدٌ |
Guru |
مُدَرِّسٌ |
Pohon |
شَجَرَةٌ |
pena |
قَلَمٌ |
Kucing |
قِطٌّ |
Matahari |
شَمْسٌ |
makkah |
مَكَّةُ |
sekolah |
مَدْرَسَةٌ |
Bagus |
جَمِيْلٌ |
Panjang |
طَوِيْلٌ |
Lapar |
جَوْعَانٌ |
Tanda-tanda isim
Cara
mengetahui isim yang ada di sebuah kalimat (jumlah) adalah dengan
melihat tanda tandanya. Adapun tanda-tanda isim ada 4, yaitu
1. Beri’rab
jar / khafadz (
berharokat kasroh), contoh:
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Semua yang berwarna merah diatas
adalah isim karena berharokat kasrah.Sebuah kata bisa berharakat kasrah
karena kemasukan amil yang membuat dia berharakat kasrah. Salah satu amilnya
adalah bertemu huruf jar seperti pada contoh diatas.
2. Kata tersebut menerima tanwin
Semua kata yang
berharakat tanwin, maka ia adalah isim, karena fi’il dan huruf tidak berharakat
tanwin, contoh:
Seorang laki-laki telah berkata |
قَالَ رَجُلٌ |
Aku telah duduk di atas sebuah
kursi |
جَلَسْتُ عَلَى كُرْسِيٍّ |
Seorang siswa telah pergi
kesekolah |
ذَهَبَ
طَالِبٌ إِلَى مَدْرَسَةٍ |
3. Kata
tersebut dimasuki alif dan lam
Semua kata yang
diawali alif dan lam, maka ia adalah isim, karena fi’il dan huruf tidak diawali
alif dan lam, contoh:
Laki-laki itu telah berkata |
قَالَ الرَّجُلُ |
Aku telah duduk di atas kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ |
Siswa itu telah pergi kesekolah |
ذَهَبَ
الطَّالِبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ |
4. Kata tersebut diawali huruf jar
Semua
kata yang berada dibelakang huruf j ar adalah isim karena fi’il
dan huruf tidak akan diawali dengan huruf jar. Contoh:
Aku telah duduk di atas kursi |
جَلَسْتُ عَلَى الْكُرْسِيِّ |
Siswa itu telah pergi kesekolah |
ذَهَبَ
الطَّالِبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ |
Pena itu di dalam tas |
الْقَلَمُ فِيْ الْحَقِيْبَةِ |
Semua kata yang berwarna merah adalah isim karena
berada dibelakang huruf jar, dan semua kata yang berwarna biru adalah huruf
jar.
Cukup sekian pembahasan kita tentang pengertian isim,
contoh isim, dan tanda-tanda isim. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas
tentang fi’il.
Posting Komentar untuk "Pengertian Isim, Tanda Tandanya, dan Contohnya"